Fungsi Akey didunia Injek

Jumat, 12 Desember 2008 , Posted by Pemancing at 03.36



Handphone CDMA tak lagi dianggap sarana komunikasi pendamping. Kepopulerannya kini hampir menyamai handphone-handphone GSM. Masyarakat pun banyak yang mengandalkan teknologi ini karena kualitas jaringannya dipercaya sudah lebih baik. CDMA merupakan pengembangan dari teknologi AMPS yang sempat popular di era kehadiran teknologi selular di Indonesia.
Semua handphone CDMA didukung nomor seri unik dari pabrikan, berupa nomor ESN (sama dengan IMEI pada GSM) dan nomor handphone (MIN). Kloning yang marak terjadi adalah dengan menggandakan ESN dan MIN. Setelah dikloning, akan terdapat dua kombinasi ESN dan MIN yang sama. Sayangnya, sistem selular tidak mampu membedakan mana ESN/MIN asli dan mana yang palsu.

Keamanan jaringan CDMA bersandar pada protocol A-Key (Authentication Key) 64-bit dan Electronic Serial Number (ESN). Angka acak (disebut RANSSD) yang degenerated pada HLR/AC, juga berperan dalam prosedur otentifikasi. A-Key diprogram dalam handphone dan disimpan dalam Authentication Center (AC) jaringan.
Sebagai tambahan, dalam proses otentifikasi, A-Key juga digunakan untuk menciptakan sub-key guna keperluan privasi suara dan enkripsi pesan. Keamanan A-Key menjadi bagian terpenting dalam sistem CDMA. A-Key menjadi faktor penentu keamanan handphone CDMA untuk menghindari aksi cloning. A-Key diambil dari kombinasi ESN dan MIN. Kunci yang merupakan otorisasi pelanggan ini sangat diperlukan ketika hendak menyuntikkan nomor.
Dealer atau rekanan yang ditunjuk untuk melayani penyuntikan nomor CDMA akan meminta nomor A-Key yang terdiri dari 24 digit ke operator bersangkutan dengan memberikan nomor handphone (MIN) dan ESN. Setelah nomor A-Key didapat, nomor tersebut bisa disuntikan ke handphone. Jadi satu handphone (ESN) hanya memiliki satu nomor handphone dan satu A-Key.

Masalahnya kini banyak beredar handphone-handphone CDMA refurbish sistem suntik, yang didatangkan distributor tidak resmi. Diantara handphone-handphone refurbish tadi, ada yang belum mendukung A-Key sehingga A-Key dari operator tidak bisa dimasukkan ke handphone tersebut. Ada juga yang sengaja tidak memasukkan A-Key agar bisa menggunakan dua nomor dalam satu handphone. Sebab jika salah satu nomor dimasukkan A-Key maka satu nomor lainnya tidak bisa dipakai. Kecuali, jika handphonenya bisa mendukung dua A-Key.

Hal mengkuatirkan lainnya adalah beredarnya software yang mampu merubah nomor ESN. Jadi bila telah menyuntikkan nomor CDMA, kemudian nomor ESN nya digandakan maka MIN (nomor handphone) dan A-Key yang didapat bisa digunakan juga pada handphone ber-ESN sama.

Walaupun di Indonesia aksi cloning sudah tidak lagi marak. Tapi untuk berjaga-jaga sebaiknya pastikan bahwa ponsel CDMA Anda benar-benar aman. Berdasarkan pengalaman, ciri-ciri nomor CDMA korban cloning antara lain ketika dihubungi, dijawab oleh orang tak dikenal. Selain itu, cermati pemakaian pulsa, apakah pernah berkurang dengan mencurigakan.

Selain kehilangan pulsa, korban cloning bakal dirugikan lebih parah lagi. Contohnya jika nomor Anda ternyata dipakai untuk berbuat jahat seperti menipu, memfitnah dan lain sebagainya. Perlu diketahui, ponsel-ponsel yang bisa dikloning adalah yang memakai sistim suntik. Tak mengherankan jika di Korea aksi cloning masih marak. Ini karena di Korea ponsel-ponsel yang banyak dipakai adalah ponsel CDMA yang tidak menggunakan R-UIM (sistim suntik).

Dibawah ini beberapa tips menghindari nomor dari kejahatan cloning :

1. Gunakan ponsel CDMA yang mendukung R-UIM

2. Jika menggunakan nomor CDMA sistem suntik, pastikan ponselnya sudah mendukung A-Key

3. Lakukan penyuntikan nomor CDMA ditempat resmi atau gerai-gerai operator

4. Bila Anda termasuk korban pengkloningan, segera hubungi layanan pelanggan operator

5. Jangan lupa mendaftarkan nomor prabayar Anda.

Currently have 0 komentar: